Pentingnya The Art of Listening Penulis Cerita Anak

Di antara berbicara dan mendengar, manakah satu yang paling sering sobat lakukan? Jawaban yang diberikan bisa bervariasi. Namun di sini kita akan lebih jauh berbicara tentang seseorang yang bisa lebih peduli pada the art of listening dan apa hubungannya dengan jalan sukses menulis cerita anak.

The Art of Listening Penulis Cerita Anak

The Art of Listening Penulis Cerita Anak

Seni mendengarkan yang dimiliki bisa menjadi salah satu cara mendapatkan banyak ide menulis, lo. Percaya? Tentu saja. Berikut beberapa manfaat mendengarkan yang dapat berguna membangun cerita sobat!

1. Terbukanya Sudut Pandang, Pengalaman, dan Emosi

Mendengarkan apa yang disampaikan orang lain dengan penuh perhatian dapat membuka pintu untuk memahami berbagai sudut pandang, pengalaman, dan emosi yang bisa menjadi dasar bagi cerita yang menarik.

Kita tentu mengetahui bahwa masing-masing orang memiliki sudut pandang, pengalaman, dan emosi yang berbeda. Jika kita mendengarkan dengan penuh perhatian, bukan tidak mungkin diskusi-diskusi kecil yang terjadi di antaranya akan lebih bermakna dan dapat kita adopsi dalam cerita.

2. Karakter, Plot, dan Tema Cerita Lebih Berkembang

Selanjutnya, kita bisa mencoba untuk memperhatikan interaksi antara orang-orang di sekitar mendengarkan cerita hidup mereka, dan menangkap nuansa yang mungkin terlewatkan oleh orang lain. Dari sana, kita bisa mulai mengembangkan karakter, plot, dan tema cerita yang unik.

Mendengarkan di sini bisa jadi nggak harus bertatap muka, ya. Saat Menulis Cerita Anak di Kafe, misalnya, kita bisa mendengar suara-suara di sana. Dengarkan dengan saksama, resapi setiap makna, selanjutnya akan ditemukan banyak hal tak terduga yang bermanfaat untuk penulisan naskah cerita.

3. Memperluas Pandangan dan Temukan Ide Baru

Membaca buku, menonton film, atau mendengarkan podcast yang menarik juga bisa menjadi cara yang bagus untuk memperluas pandangan dan menemukan ide-ide baru. Jangan ragu untuk mencatat ide-ide yang muncul dalam pikiran dan eksplorasi lebih lanjut.

Dalam membaca buku dan menonton film kita juga bisa menggunakan the art of listening, lo. Apakah sobat pernah halaman awal buku lalu buru-buru menuju halaman akhir untuk mengetahui akhir kisah? Atau saat menonton film begitu muncul konflik lalu di-ski-skip supaya langsung tahu akhir cerita.

Nah, seru, kan, jika kita bisa memanfaatkan the art of listening dengan baik. Aplikasinya bisa kita temukan dari berbagai situasi. Selanjutnya, jika kita merasa belum lebih banyak the art of speaking dibandingkan the art of listening, jangan khawatir karena kita bisa kok belajar untuk mendapatkanya.

Memupuk keterampilan mendengarkan memang merupakan proses yang memerlukan kesadaran dan latihan yang terus-menerus. Berikut adalah beberapa cara untuk memupuk The Art of Listening:

Cara Kembangkan The Art of Listening Penulis Cerita Anak

1. Praktikkan dengan Kesadaran Penuh (Mindfulness)

Saat kita menjadi seorang pendengar, cobalah untuk menghadirkan diri pada lingkungan sekitar. Hindari distraksi dan fokuskan perhatian sepenuhnya pada orang yang sedang berbicara.

Misalnya saat itu ia sedang meluapkan emosinya, jangan biarkan pandan kita teralihkan pada pesan masuk. Namun jika berupa telepon masuk, kita bisa meminta waktu sebentar.

2. Berlatih Empati


Sikap Empati Penulis


Manusia itu unik dan memiliki sudut pandang berbeda-beda. Oleh sebab itu cobalah untuk melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain. Usahakan untuk merasakan apa yang mereka rasakan dan memahami perspektif mereka.

Bisa jadi kita merasa apa yang mereka rasakan biasa-biasa saja. Padahal bagi mereka yang mengalaminya, ia merasa sudah tidak sanggup dan ia butuh untuk didengarkan.

3. Jangan Terburu-buru Memberikan Respons

Ketika berbicara dan tercipta jeda, hindarkan diri untuk segera memberikan respons. Biarkan lawan bicara kita menyelesaikan pikirannya tanpa interupsi.

Ada tipe orang yang setelah disela pembicaraannya ia menjadi lupa pada apa yang akan disampaikannya. Beberapa orang lain ada juga yang tidak nyaman dan memutuskan untuk tidak menyambung ceritanya.

4. Gunakan Bahasa Tubuh yang Mendukung

Ekspresikan ketertarikan dan dukungan melalui bahasa tubuh, seperti kontak mata, anggukan kepala, dan senyum akan membuat lawan bicara menyadari bahwa kita memberikan perhatian padanya.

Hal ini bisa jadi terkesan sederhana, tetapi percayalah bahwa saat kita menjadi pembicara pun kita lebih merasa nyaman pada pendengar yang menunjukkan dukungan melalui bahasa tubuh, kan?

5. Praktikkan Pendengaran Aktif

Setelah mendengarkan dengan saksama apa yang menjadi ungkapan lawan bicara, kita bisa mengonfirmasikan pemahaman dengan mengulangi atau merangkum apa yang telah dikatakan oleh lawan bicara.

Cara ini akan membantu memastikan bahwa kita benar-benar memahami isi dari percakapan tersebut.

6. Hindari Memikirkan Respon Selama Pembicaraan Berlangsung

Sebaiknya fokuskan perhatian sepenuhnya pada apa yang dikatakan oleh lawan bicara, bukan pada apa yang akan kamu katakan selanjutnya karena tindakan ini hanya akan membuat kita menjadi tidak fokus pada isi pembicaraan.

7. Terbuka Terhadap Perbedaan Pendapat

Terbuka Terhadap Perbedaan Pendapat

Bersikaplah terbuka untuk mendengarkan dan mempertimbangkan sudut pandang yang berbeda. Jangan langsung menolak atau mengkritik pendapat lawan bicara.

8. Klarifikasi Pemahaman

Jangan ragu untuk meminta klarifikasi atau pertanyaan lebih lanjut setelah lawan bicara selesai, terlebih jika sobat merasa tidak yakin dengan apa yang telah didengar.

9. Selalu Bersabar

Menjadi pendengar yang baik memang membutuhkan waktu dan kesabaran. Berikan kesempatan pada diri untuk berkembang dan belajar dari setiap interaksi.

10. Renungkan Interaksi dan Evaluasi

Jangan lupa untuk meluangkan waktu untuk merenungkan interaksi yang telah terjadi dan evaluasi bagaimana sobat bisa menjadi pendengar yang lebih baik lagi.

Manfaat mengembangkan the art of listening sungguh luar biasa bagi karier kepenulisan, khususnya menulis cerita anak dalam artikel ini, ya. Sekarang sobat juga sudah mengetahui bagaimana cara mengembangkan the art of listening penulis cerita anak.

Melalui upaya konsistensi dan kesadaran, sobat dapat memperkuat keterampilan mendengarkan dan menjadi pendengar yang lebih baik. Persiapkan diri untuk mendapatkan hal-hal tak terduga dari the art of listening! Oh, ya, mendapatkan ide menulis dengan cara mendengarkan juga bisa sobat temukan di tempat berkesan, lo. Yuk, temukan ulasannya di Ide Menulis Cerita Anak dari Tempat Berkesan! (*)
Next Post Previous Post
1 Comments
  • mayadewi
    mayadewi 13 Juli 2024 pukul 17.25

    Benar sekali mbak Nia, mendengarkan dan menerima masukan dari orang lain cara terbaik menulis cerita bermutu.

Add Comment
comment url