7 Tips Mudah Menulis Cerita Anak

Daftar Isi
Menulis cerita anak adalah hal yang menyenangkan. Ini adalah saat di mana seorang penulis bisa memberikan warna dalam bacaan anak. Seorang penulis bisa melukiskan keindahan alam, menyelipkan pesan moral, lewat tulisan yang disajikan pada anak.

Meski demikian, menulis cerita anak tidak segampang menulis cerita tanpa memperhatikan rambu-rambu, terlebih jika naskah tersebut ingin dikirim ke media.

Saya belajar menulis cerita anak secara otodidak. Namun bukan berarti saya hanya berfokus pada hasil pencarian di laman mesin pencari. Banyak sumber lain yang akhirnya mengantarkan saya bahkan hingga menjuarai lomba kepenulisan cerita anak.

Mudahnya Menulis Cerita Anak


tips menulis cerita anak


Menulis cerita anak harus memperhatikan beberapa hal berikut, agar naskah yang dihasilkan bisa menghibur, memberikan edukasi, dan tentu saja dimuat di media incaran.

Saya pun pernah bercerita sedikit legacy yang semoga bermanfaat bagi penulis cerita anak masa depan di Derak Legacy untuk Penulis Cerita Anak

Menelisik naskah cerita anak yang sudah tayang


Poin pertama adalah melakukan riset sederhana pada naskah yang sudah terbit terlebih dahulu. Lihat dengan teliti naskah seperti apa yang menjadi selera redaktur media.

Karena mengirim naskah ke media itu artinya kita harus menyajikan naskah yang sesuai selera redaktur agar lolos kurasi. Belum lagi naskah tersebut harus bersaing dengan naskah penulis lain, kan.

Menulis naskah cerita anak yang tidak hanya menghibur, tetapi ada nilai edukasi


Sebenarnya, menulis cerita apapun, alangkah baiknya jika tulisan tersebut tidak hanya memberikan hiburan bagi pembaca, tetapi juga edukasi.

Apalagi ini cerita anak, ya. Pesan edukasi yang disampaikan bisa dalam bentuk tersirat, sehingga anak tidak merasa sedang digurui.

Btw, sobat bisa banget meng-explore tema cerita anak lebih jauh, lagi, misalnya bagi sobat yang ingin menulis cerita anak tema lingkungan, bisa banget mampir ke blognya Kak Nisa Alfi, lo! (*)

Boleh menambahkan unsur lokalitas untuk memperbesar peluang pemuatan


Dengan menambahkan unsur lokalitas, naskah kita akan tampil lebih unik daripada naskah lain. Ini adalah salah satu trik menambah besar peluang pemuatan.

Lebih dari itu, naskah yang memuat unsur lokalitas bisa menjadi sarana penulis mengenalkan budaya kepada pembaca cilik.

Perhatikan jumlah kata yang disarankan


Karena naskah kita ditujukan untuk media, kita harus bisa mempertimbangkan jumlah kata dalam tulisan karena keterbatasan halaman pemuatan.

Jangan sampai naskah kita sudah bagus, tetapi tidak dapat dimuat karena terlalu panjang.

Jangan sampai juga naskah kita gagal tayang karena jumlah halaman tidak memenuhi kualifikasi media.

Jangan lupa menambahkan kata pengantar yang sopan di badan email


Dalam kata pengantar ini seorang penulis bisa mengenalkan diri secara singkat, menceritakan isi naskah secara garis besar, dan menyampaikan harapan pemuatan.

Jangan sampai kita menuliskan kalimat seolah ‘memaksa; sang redaktur memuat naskah kita.

Misalnya kalimat tersebut berbunyi: Jika sampai satu bulan ini nskah ini tidak berkabar, saya akan mengirimkannya ke media lain.

Jangan sampai membuat sang redaktur tersinggung dan akhirnya peluang kita mengirimkan naskah setelah itu akan tertutup.

Kirimkan naskah dalam bentuk lampiran gmail, bukan di badan gmail


Bagi penlis yang sudah sering mengirimkan naskah melalui gmail, ini bukan masalah. Sayangnya, penulis pendatang baru sering terjebak dalam hal terkesan sepele ini.

Alih-alih mengirimkan naskah dalam bentuk lampiran, sang penulis malah meng-copy paste naskahnya pada badan gmail.

Berdoa dan pantau info pemuatan


Poin terakhir tetapi merupakan bagian pemungkas, yakni berdoa. Kita telah berusaha semaksimal mungkin, saatnya memasang doa lebih kencang. Jangan lupa untuk mencari info pemuatan naskah.

Kita bisa memantau dengan membeli edisi media tersebut, biasanya yang tayang pada akhir pekan. Bisa pula dengan memantau website resminya. 

Jikalau keduanya tidak memungkinkan, bisa dengan bertanya pada teman penulis lain di tempat terbit media tersebut karena bisa jadi media yang kita sasar hanya beredar secara lokal. Inilah pentingnya para penulis bergabung dengan komunitas penulis.

Bagaimana pendapat sobat tentang menulis cerita anak? Mudah, bukan? Yuk, cari ide dan kembangkan sebuah tulisan cerita anak! Lanjut baca ke Perhatikan 7 Hal Ini Sebelum Menulis Cerita Anak, ya! (*)
Karunia Sylviany Sambas
Karunia Sylviany Sambas Saya adalah seorang tenaga kesehatan yang suka menulis, membaca dan mempelajari hal-hal baru. Alamat surel: karuniasylvianysambas@gmail.com

3 komentar

Comment Author Avatar
6 Februari 2024 pukul 09.34 Hapus
Menarik tipsnya Kak, harus rajin kirim dan asah terus skil nulis cernak nih, meskipun sudah tahu tipsnya jika jarang praktik pastinya akan menguap ya, terima kasih sudah berbagi
Comment Author Avatar
9 Februari 2024 pukul 10.37 Hapus
Makasih, Mbak Nia, buat tips dan triknya. Bermanfaat banget nih.
Harus ikut prosedur dan rajin tulis-kirim, ya..
Comment Author Avatar
10 Februari 2024 pukul 08.23 Hapus
Tipsnya bermanfaat. Berikutnya, mungkin perlu menambahkan tips konsisten menulis mbak:)