Langkah Demi Langkah Menulis Cerpen Anak Islami Untuk Anak TK

Daftar Isi
Menulis cerpen anak islami memang penuh tantangan tersendiri. Setelah pekan lalu saya menyajikan artikel langkah demi langkah menulis cerpen anak islami untuk usia SD, kali ini pembaca sasaran yang dimaksud adalah anak TK. Kan hanya terpaut usia tak jauh berbeda, apakah mesti juga dibedakan?

Menulis Cerpen Anak Islami untuk Anak TK, Anak Betah Baca


cerpen-anak-islami-untuk-anak-tk


Oh, tentu saja, karena pembaca sasaran yang berbeda juga memiliki kemampuan baca yang berbeda. Perkara hal ini mungkin akan kita lanjutkan pada kesempatan berbeda, ya. Sekarang, yuk, kita lanjutkan bahasan langkah demi langkah menulis cerpen anak islami untuk anak TK. Apa saja, ya?

Baca buku yang ditujukan untuk jenjang usia TK


Yap, ini adalah poin pertama yang saya sarankan karena sekarang banyak buku yang ditulis untuk jenjang usia TK. Apakah semua buku tersebut layak dijadikan referensi? Oh, tentu tidak juga, ya. Bagi saya memastikan buku tersebut ditulis oleh seorang praktisi di bidan penulisan cerita anak merupakan poin tambahan. misalnya , beliau adalah seorang psikolog anak atau penulis yang juga sering melibatkan diri dalam acara-acara seperti pembacaan dongeng, read a loud, pemilik taman baca, dan lainnya.

Buku tersebut juga nggak mesti buku anak, ya. Bisa jadi buku lainnya, seperti buku aktivitas bahkan buku pelajaran. Karena menurut salah seorang penulis senior, kini nggak zamannya menunggu ide, lo. Namun kita harus bisa menciptakan ide. Ini bisa dipancing dengan banyak membaca dari sumber mana saja.

Tak hanya buku, juga artikel koran


Tentang ide masih berlanjut tak hanya dari buku, tetapi juga artikel koran, lo. Saya pernah menulis cerpen anak yang sumbernya dari artikel koran. Kan di koran ada rubrik keluarga. Dari materi yang diangkat kita bisa menulis cerita tentang itu. Bisa pula dari kisah nyata yang kita fiksikan. Untuk menulis cerita yang sumbernya dari kisah nyata, jangan lupa untuk diambil ide besarnya saja, ya.

Untuk artikel koran ini tidak akan ada matinya karena berita kan ada terus setiap hari. Jika punya keterbatasan membeli koran secara langsung, sobat bisa kok membaca versi online-nya di e-paper. Untuk ini sobat bisa memilih untuk berlanggaan atau tidak. Dari satu koran saja kita sudah bisa belanja ide menulis cerpen anak yang banyak, ya.

Tak sekadar menonton film


Sebagai penulis cerpen anak islami, kita bisa lo menjadikan film tak hanya sebagai hiburan tetapi juga belanja ide tulisan. Meski demikian, tetap saja rambu-rambu yang disepakati dalam penulisan cerpen anak jangan sampai diabaikan.

Eits, jangan pula sampai sama persis dengan jalan cerita di televisi, ya. Itu bisa terindikasi melanggar hak cipta dan sangat tidak etis seorang penulis melakukannya. Bahkan sudah ada undang-undang yang mengaturnya.

Belajar dari kelas online


Jika dahulu, belajar di kelas online yang dimentori para penulis cerita anak senior sepertinya susah sekali, ya. Saya yang memulai menulis cerita anak di 2013 merasakan benar hal itu. Media belajar saya zaman dahulu adalah blog para penulis. Saya baca satu per satu tiap halaman. Saya copas dalam fail word, lalu saya simpan dalam flashdisk untuk dibaca di asrama.

Duh, kalau sekarang sudah lebih gampang, ya. Ingin belajar menulis cerita anak ya tinggal cek-cek di hape, baca, dan bisa eksekusi langsung. Sayang banget kalau kesempatan sedekat ini sama sekali nggak dimanfaatkan. Kalau dulu sudah semangat, harusnya sekarang lebih semangat, bukan sebaliknya.

Memulai dari antologi


cara-menulis-cerpen-anak-berkualitas


Apakah menulis cerpen anak islami harus langsung menuju penerbit? Kalau saya lebih memilih untuk bergabung dalam antologi. Jangan khawatir karena proyek antologi zaman sekarang nggak asal kirim naskah, lo. Malah ada pelatihannya dahulu. Ini juga sangat membantu calon penulis cerita anak pendatang baru.

Jika kembali ke zaman dahulu, kami hanya mengirim cerpen anak islami berdasarkan syarat dan ketentuan, tanpa diberikan contoh dan rambu-rambu bagaimana sebenarnya cerpen anak islami itu harus ditulis.

Dengan adanya pelatihan, pengetahuan sebelum menulis akan bertambah, dan tentu saja bisa digunakan untuk event lainnya.

Bahkan salah satu komunitas online memberikan fasilitas rekaman materi yang bisa ditonton berulang-ulang di kanal YouTube mereka. Tentunya ini merupakan fasilitas yang sangat sayang untuk dilewatkan, ya, kan sob?

Menulis cerpen anak islami tak mudah bukan berarti juga sulit. Banyak hal amalan yang bisa jadi terkesan berat. Lewat cerita, kita bisa membuat anak menyadari bahwa hal berat tersebut bukanlah seperti materi yang ada. Mereka tepat bisa melakukan dengan cara mereka sendiri.

Banyaknya kesempatan belajar kini, baik secara online dan offline, semestinya membuat siapapun yang ingin belajar menulis cerita anak semakin bersemangat menggali ilmu kepenulisan?

Sejauh ini, apakah sobat sudah pernah menulis cerpen anak islami untuk anak TK? Yuk, berbagi ceritanya di kolom komentar! (*)
Karunia Sylviany Sambas
Karunia Sylviany Sambas Saya adalah seorang tenaga kesehatan yang suka menulis, membaca dan mempelajari hal-hal baru. Alamat surel: karuniasylvianysambas@gmail.com Selain di sini, saya juga menulis di Rekam Jejak Sang Pemimpi, Ketika Jejakku Menginspirasimu, Berlayar & Menambatkan Impian, Meniti Jembatan Impian, Jejak Inspirasi Sylviany, Cakrawala Baca Sylvia

Posting Komentar