Mengapa Harus Mengikuti Lomba Menulis Cerpen Anak Islami? Ini Alasannya!

Setelah kita belajar cara menulis cerpen anak islami, saatnya memberanikan diri ikut kompetisi. Mengapa harus begitu? Karena ternyata lomba itu ibarat puncak gunung es, lo, Sobat. Banyak hal yang indah kilaunya berada di kedalaman, tetapi yang nampak ke permukaan hanya sekadar kata ‘lomba.’

Alasan seorang penulis cerpen anak islami wajib mengikuti lomba saya ungkap pada bahasan kali ini. Yuk, lanjut!

Melatih kepekaan mengambil tema


tema-menulis-lomba-menulis-cerpen-anak-islami


Saat lomba, tentu masing-masing penulis akan berusaha menampilkan sisi terbaik dari tulisannya selama ini. Nggak mungkin kan ia mengirim naskah secara asal-asalan. Sungguh berbeda sih jika ia ingin mengirimkan naskah dengan niat ‘yang penting kirim’ menang dan kalah bukanlah persoalan serius.

Boleh sih pakai kalimat ini. Hitung--hitung jika gagal pun nggak begitu banget sakitnya, ya, kan. Namun jangan sampai kalimat ini justru menjadikan semangat menulis ya hanya sekedarnya saja. Yang penting kirim seolah kita bukan menampilkan segenap tenaga untuk memberikan yang terbaik.

Nah, tema yang disajikan bisa jadi masih berupa garis besar saja. Misal, tentang literasi finansial, tentu dari tema ini banyak hal menarik selain manfaat menabung. Bisa sih kita eksplore lebih jauh dengan menambah referensi bacaan. Meski demikian jangan sampai kehabisan waktu hingga DL tiba di depan mata, ya!

Melatih kepatuhan juknis


Petunjuk dan teknis pengiriman tentu akan disosialisasikan bersamaan dengan pengumuman lomba. Lantas dengan serta merta seorang penulis mengirim cerita yang sangat jauh dari ketentuan. Jangan marah bila naskah kita berakhir di kotak sampah. Duh, belum sampai ke juri, masih di meja tim administrasi, naskah kita sudah kehilangan energi.

Juknis diberikan dengan penuh pertimbangan dan disusun dengan teliti. Sebagai peserta lomba ya sangat wajib mematuhi setiap kata yang tertera. Bahkan salah seorang rekan dan mentor saya pernah bilang, jika berniat benar mengikuti lomba, segera print juknis begitu dibagikan, bagi sepanjang waktu, agar kita ingat ada hal yang harus diperjuangkan dalam tulisan kita.

Mau berlatih dari karya pemenang terdahulu


Saya tipikal orang yang seperti ini. Saat mengikuti lomba, saya akan segera mencari tahu siapa nama pemenang pada periode sebelumnya. Apa yang membuat naskahnya layak dinyatakan sebagai jawara.

Sekarang media digital membawa kita pada banyak kemungkinan mendapatkan informasi. Jika tulisan tidak ditemukan, kita masih bisa mencari kemungkinan di kanal video, bahkan audio.

Jika tak juga, boleh sih sharing dengan sang jawara. biasanya , para penulis bacaan anak akan tergabung dalam banyak komunitas. Di sini mereka bisa saling sharing.

Tidak sungkan mengunjungi media sosial sang jawara


Tak jarang lomba menulis dimenangkan oleh mereka yang memang sudah sering memegang trofi. Mereka juga akan sering membagikan hal-hal yang mereka kuasai dalam bentuk tip tip ringan yang sangat memudahkan proses belajar kita.

Coba tanya diri kembali. Kamu suka pembahasan yang langsung ke intinya daripada mesti bertele-tele, kan? Nah, lewat video singkat dan audio ciamik kita akan mendapatkan banyak pengalaman menulis cerpen anak islami yang bisa jadi belum didapatkan di tempat lain.

Jadi, kepoin akun media sosial ini tidak ada salahnya, lo. Malah bisa jadi kita akrab karena sering memberikan like dan komentar hingga berujung kita bisa menjalin silaturahmi lebih dekat dan [ada akhirnya tidak lagi sungkan ketika bertanya satu hal.

Membuka diri untuk mengikuti kelas menulis


tips-menulis-yang-baik


Saat ini, jelang sayembara besar penulisan cerita anak ditutup, banyak kelas yang dibuka oleh para mentor., mulai dari yang berbiaya lumayan terjangkau, sedang dan di atas rata-rata. Intinya semua kelas diadakan untuk memberikan pencerahan kepada para peserta lomba. Ingat ya ini adalah sebuah proses pencerahan jadi nggak juga bisa dipastikan bahwa setiap peserta akan tercerahkan karena ini juga tergantung dari kerja kerja untuk menjadikan nyata apa yang menjadi keinginannya selama ini.

Alasan seorang penulis cerpen anak islami harus mengikuti lomba mungkin ada lebih banyak, karena ini bersifat subjektif sesuai keinginan masing-masing individu. Namun percayalah di balik semua itu, ada banyak hal lain yang bisa didapatkan. Misalnya bertambah panjangnya tali silaturahmi jika nanti terpilih sebagai peserta lomba yang kerap membuat pertemuan.

Cerpen anak islami sangat luas cakupannya karena ia akan bercerita tentang segala kebaikan yang wajib kita lakukan. Di masa saat seseorang yang telah memasukkan banyak sifat baik dalam memorinya, Insyaallah pada masanya nanti akan ada alarm panggil yang menunjukkan untuk berbuat sesuatu yang lebih baik dan mencegahnya dari perbuatan yang kurang baik.

Penulis cerpen anak islami harus menyadari betul bahwa perannya dalam menciptakan naskah genre ini memegang peranan penting. Apakah kamu sudah pernah mengikuti lomba menulis cerpen anak islami? Yuk, berbagi di kolom komentar! (*)
Karunia Sylviany Sambas
Karunia Sylviany Sambas Saya adalah seorang tenaga kesehatan yang suka menulis, membaca dan mempelajari hal-hal baru. Alamat surel: karuniasylvianysambas@gmail.com Selain di sini, saya juga menulis di Rekam Jejak Sang Pemimpi, Ketika Jejakku Menginspirasimu, Berlayar & Menambatkan Impian, Meniti Jembatan Impian, Jejak Inspirasi Sylviany, Cakrawala Baca Sylvia

Posting Komentar untuk "Mengapa Harus Mengikuti Lomba Menulis Cerpen Anak Islami? Ini Alasannya!"