3 Tips Mudah Menulis Cerita Anak untuk Anak TK
Daftar Isi
Ada pendapat yang mengatakan bahwa menulis cerita anak untuk anak TK itu termasuk mudah. Seorang penulis hanya tinggal menulis cerita, memasukkan nilai edukasi, lantas cerita pun jadi dan disukai.
Ternyata, pendapat itu tidak sepenuhnya benar karena masih ada beberapa faktor lain yang menjadikan menulis cerita anak untuk anak TK itu tidak semudah yang dipikirkan.
Seorang penulis cerita anak memang harus banyak membaca cerita anak sebelum akhirnya menyajikannya pada pembaca anak. Sayangnya, aktivitas membaca ini sering kali membuat penulis seolah bingung menentukan ide penulisan. Ia beranggapan ide ceritanya tidak cukup unik karena sudah banyak cerita anak tercipta.
“Tak ada ide yang benar-benar unik di dunia ini.”
Pernyataan ini pernah diutarakan salah seorang penulis cerita anak yang karyanya sudah banyak terpajang di toko buku.
Ya, karena tidak ada hal seperti itu, alangkah baiknya memang para penulis cerita anak pendatang baru tidak melepaskan peluang menulis cerita anak yang mampir padanya. Karena sungguh kita tak akan pernah mengetahui ide cerita mana yang akhirnya membawa kita pada tangga sukses kepenulisan yang lebih tinggi lagi.
Mudah Menulis Cerita Anak untuk Anak TK
Berdasarkan informasi yang didapatkan dari Kak Nindia Maya, seorang penulis cerita anak senior, berikut tips mudah menulis cerita anak untuk anak TK.
Catat ide cerita
Ide cerita memang sangat mudah hilang dan nyaris banyak yang berpendapat sangat susah memancing keluarnya ide. Padahal, ide itu bisa saja datang dari keseharian sang penulis, lo, buku yang ia baca, televisi yang ia tonton, pemandangan alam yang ia saksikan, dan lain sebagainya.
Maksimalkan panca indera
Mata untuk melihat, hidung untuk mencium, lidah untuk merasakan, kulit kita untuk menyentuh, dan telinga untuk mendengar ini dapat digunakan untuk menghasilkan tulisan cerita anak. Coba sobat lihat sekuntum bunga mawar. Bagaimana bentuknya, aromanya, dan lain sebagainya.
Bagaimana jika adalah senjata pembuka cerita
Selanjutnya, poin terakhir sebelum cerita bisa dirangkai adalah memasukkan pertanyaan bagaimana jika ke dalam tulisan.
Bayangkan jika sobat melihat bunga mawar tadi. Bagaimana jika ada seorang anak yang harus menemukan bunga mawar berwarna kuning untuk obat ibunya yang sedang sakit.
Menulis cerita anak merupakan salah satu terapi bagi diri. Saat menuliskan cerita anak yang sungguh indah, kita bisa tertular semangat ceria mereka. Lanjut baca ke Tema Cerita Anak yang Menarik bagi Pembaca Cilik, ya!
Sobat sudah pernah menulis cerita anak atau belum? Apakah tulisan tersebut disukai pembaca cilik? Yuk, berbagi di kolom komentar!