Kiat Memilih Bank untuk Penulis Cerita Anak

Daftar Isi
Apakah mesti memilih bank sebagai penyimpan uang yang kita dapatkan dari hasil menulis cerita anak? Jawabannya, mesti dong, ya. Apalagi saya jadi teringat ketika tempo dahulu saat masih aktif mengirim naskah cerita anak ke media.

Honor yang didapatkan berkisar 50 hingga 100K. Jika saya salah pilih bank, bisa-bisa honor tersebut ludes tak bersisa. Nyaplok di nomor rekening hanya numpang lewat.

Honor tersebut akan dipotong admin per bulan sementara naskah nggak bisa kita ketahui bakal tayang tiap bulan. Bisa juga naskah tayang per bulan, eh pihak redaksi buat pengumuman bahwa kebijakan pemberian honor dihentikan.

Penulis Cerita Anak, Begini Cara Jaga Pemasukan!


jaga-pemasukan


Lantas gimana agar honor kita dapatkan sebagai penulis cerita anak tetap utuh atau minimal pengeluaran? Yuk ikuti alasannya dalam artikel berikut ini.

1. Memilih Bank dengan Biaya Admin Rendah atau Bahkan 0 Rupiah


Dahulu saya memilih untuk.membuat akun bank di.BNI syariah. Namun karena mereka telah merger ke BSI, otomatis saya pindah.

Sejauh ini biaya yang rutin dikeluarkan adalah biaya pemeliharaan kartu senilai 2K saja. Tidak ada potongan lain kecuali saya transfer antar bank.

Namun demikan belum semua redaksi memberikan layanan ke BSI. Biasanya mereka menggunakan BCA, BRI, dan beberapa bank lain. Jika berada dalam situasi jni, saya akan konfirmasi ulang ke pihak redaksi bahwa saya cuma punya nomor rekening di BSI.

Jika belum ditemukan titik temu, ya saya akan numpang nomor rekening saudara atau teman yang saya percaya.

2. Pakai ATM atau Tidak


Kalau jni lebih kepada pilihan, ya. Saya sendiri lebih suka yang pakai ATM, jadi misal sangat-sangat dibutuhkan uangnya bisa dipakai.

Ada orang yg katanya lebih suka tanpa ATM agar lebih terkendali pengeluaran sih. Tapi kalau pas ada keperluan terutama di hari weekend pasti susah kareba bank tutup. Ya, meskipun punya ATM kita harus bijak biar nggak sering-sering menggunakan honor. 

Saya sendiri memilih untuk menabung di bank Muamalat yang lokasinya di kabupaten sebelah. Meski dalam beberapa hal saya cukup direpotkan saat harus berurusan dengan pihak bank, di satu sisi saya terbantu karena ATM-nya berada jauh dari kediaman.

3. Pemisahan Keuangan Pribadi dan Honor


menabung honor


Saya pernah baca hal ini dalam sebuah literatur. Seorang penulis dianjurkan punya norek lebih dari 1. Meski begitu tetap pilih yang biaya adminnya rendah atau 0 rupiah ya.

Dengan pemisahan catatan keuangan, saya akan lebih mudah memantau masukan dan keluaran. Jangan karena merasa tabungan gendut,.fee kita banyak, eh tahunya tercampur dana pribadi.

Dengan cara ini kita juga tahu pemasukan dari menulis. Jika dinilai terlalu rendah, kita jadi bisa menilai bisa jadi semangat. menulis dan mengirim kita sedang berada di titik rendah.

Memindahkan catatan ini akan membuat kita juga makin bersemangat tiap dapat notif dana masuk. Secara nggak langsung, jadi candu menulis dan selalu ingin mendengar berita pemuatan yang manis.

4. Mencatat Pinjaman dari Nomor Rekening Khusus


Ada kalanya memang kita perlu meminjam dari nomor rekening sendiri. Saya juga melakukan hal ini. Namun demikian, sama seperti kita berhutang, saya akan mengembalikan dana tersebut. Kadang jika sedang rajin, saya bahkan menyesuaikan nominal 3 huruf yang kadang nggak tepat jumlahnya dalam rupiah. Misalkan saya meminjam 800.120, ya saya akan mengembalikan sejumlah itu juga.

5. Meminimalkan Membawa Kartu ATM Bank Khusus


Lagi-lagi dalam rangka tidak kalap mata saat berbelanja, saya termasuk jarang membawa kartu ATM khusus. Hal ini tentu setelah memperkirakan dengan saksama bahwa dana di kartu lainnya memang mencukupi untuk kebutuhan belanja, ya.

Meski ATM tempat nomor rekening khusus berada di luar domisili, kami termasuk sering mengunjungi kota tersebut untuk berbelanja. Tentu ini godaan besar untuk menggunakan honor menulis, ya.

6. Memiliki Target

penulis memiliki target

Ya sama seperti tabungan pada umumnya, uang yang dikumpulkan dalam tabungan khusus lebih baik diniatkan untuk satu kebutuhan yang memang sangat diharapkan. Tujuannya agar kita makin termotivasi mengisinya.

Ohya, sebagai muslim, saya juga mempertimbangkan dengan baik apakah uang tersebut berasal dari sumber yang benar. Pernah dalam satu kesempatan job, saya salah menanggapi rules. Setelah dana dicairkan, saya jujur mengatakan hal tersebut. 

Alhamdulillah penyelenggara tidak mempermasalahkan hal tersebut. Jikapun beliau tidak setuju, saya akan mengikuti aturan yang berlaku. Ini adalah salah satu usaha kita agar dana yang kita kumpulkan apalagi dengan target tertentu bisa lebih mudah dalam pencapaian.

7. Boleh Menggunakan E-wallet


Ohya ada kalanya pembayaran job kita adalah melalui e-wallet. Biasanya, e-wallet akan memberikan kebijakan administrasi jika ingin melakukan proses transfer ke bank. Nah, kita bisa memilih untuk menggunakan e-wallet yang tidak mengambil keuntungan berupa biaya transfer, misalnya GoPay. Saat ini GoPay memiliki dana 0 rupiah untuk transfer saldo GoPay ke nomor rekening.

Alhamdulillah, dari beberapa pilihan pembayaran, GoPay adalah salah satunya sehingga saya bisa dengan mudah melakukan proses transfer.

Oleh sebab itu, perlu kiranya mencatat transaksi yang ada di GoPay. Untuk mudahnya, saya langsung transfer ke nomor rekening pribadi penulis begitu pembayaran job via saldo GoPay diterima.

Sekian 7 kiat memilih bank untuk Penulis Cerita Anak biar pemasukan lebih terjaga. Sobat Syl punya kiat apa yang bisa dibagikan seputar ulasan ini, nih? Yuk, bagikan! (*)
Karunia Sylviany Sambas
Karunia Sylviany Sambas Saya adalah seorang tenaga kesehatan yang suka menulis, membaca dan mempelajari hal-hal baru. Alamat surel: karuniasylvianysambas@gmail.com Selain di sini, saya juga menulis di Rekam Jejak Sang Pemimpi, Ketika Jejakku Menginspirasimu, Berlayar & Menambatkan Impian, Meniti Jembatan Impian, Jejak Inspirasi Sylviany, Cakrawala Baca Sylvia

Posting Komentar